Sistem Komunikasi, dalam satu atau lain bentuk, telah selalu merupakan satu fitur dari Jaringan Transmisi Listrik. Sebutan yang biasanya digunakan adalah ‘Supervisory Control And Data Acquisition’ (SCADA).

Dalam tahun – tahun terakhir telah ada perubahan yang signifikan dalam metode memperoleh data. Sebelumnya ruang control Pusat Pembangkit harus mempunyai tanda bahaya dan indikasi individual yang ‘dihubungkan langsung’ ke Ruang Kontrol yang akan memerlukan instalasi kabel multi – inti yang sangat substansial. Jaringan transmisi akan menggunakan ‘Power Line Carrier’ untuk menyalurkan data dari Gardu Induk yang jauh ke lokasi terpusat di Gedung Kontrol.

Dalam sekitar 15 tahun terakhir cara ini telah berubah secara dramatis. Sekarang Pusat Kontrol menggunakan computer yang kuat untuk memperoleh, mengasimilasi, menghubungkan dan memperlihatkan data yang masuk. Pada lokasi – lokasi yang jauh (misalnya ruang turbin di Pusat Pembangkit atau Gardu Induk untuk Jaringan Transmisi) data dikumpulkan oleh ‘Remote Terminal Unit’ (RTU) yang berbasis computer. Data yang dikumpulkan oleh RTU diproses sebelum transmisi selanjutnya ke Pusat Kontrol yang sesuai. Sekarang transmisi data, biasanya, menggunakan komunikasi radio.
Tampilnya sistem komunikasi berbasis computer memudahkan pengumpulan dan analisis jumlah data yang secara substansial lebih besar daripada sebelumnya yang dapat mengarahkan pada pengertian yang lebih baik tentang sifat jaringan.

Penggunaan SCADA sama sekali tidak terbatas pada Jaringan Listrik. Sistem ini mempunyai aplikasi yang tersebar luas dalam:

• Sektor minyak dan gas
• Industri air
• Jaringan rel
• Industri penerbangan dan lain – lain

Untuk jaringan listrik pengenalan komputer yang kuat di Pusat Kontrol memungkinkan penggunaan asesmen waktu riil dan manajemen jaringan. Perangkat lunak Manajemen Energi (EMS) dapat digunakan dengan lebih baik untuk menentukan penjadwalan generator dan permintaan pengiriman beban. Perangkat lunak keamanan ‘on line’ dapat digunakan untuk menentukan kendala operasional, konfigurasi jaringan yang dipilih dan bahaya yang potensial. Perangkat lunak ‘on line’ lainnya seperti perkiraan beban dapat digunakan untuk tujuan perencanaan.

Java – Bali SCADA/EMS System
CONNUSA ditunjuk oleh PLN untuk meninjau ulang fasilitas SCADA yang ada pada sistem Jawa – Bali dan merekomendasikan sistem baru yang akan memenuhi persyaratan sistem ini untuk masa depan yang dapat diduga. Kerangka Acuan Kerja untuk studi cakupannya luas. CONNUSA dilibatkan dalam semua aspek lingkup pekerjaan. Lingkup pekerjaan utama mencakup :

• Meninjau ulang operasi keseluruhan dari Sistem Jawa – Bali berkenaan dengan sasaran bisnis dan teknis
• Mengidentifikasi dan memprioritaskan perubahan dan peningkatan yang diperlukan terhadap fasilitas yang ada dengan mempertimbangkan teknologi dan fasilitas yang baru
• Mengidentifikasi dan menetapkan karakteristik data yang akan diperlukan antara Pusat Kontrol Nasional, PLN, dan Pusat Kontrol Area dan protocol komunikasi yang paling sesuai untuk mencapai hal ini
• Mengidentifikasi dan mengusulkan sistem SCADA/EMS yang cocok untuk pelaksanaan
• Menyiapkan jadwal pelaksanaan dan perkiraan biaya modal terkait
• Menyiapkan Laporan Interim, Draft Akhir dan Laporan Akhir untuk Rencana SCADA/EMS

Pusat Listrik dan Gardu Induk
Pada semua Pusat Listrik dan Gardu Induk, dimana CONNUSA telah memberikan layanan yang berkaitan dengan Supervisi Konstruksi, lingkup pekerjaan mencakup perlengkapan komunikasi. Perlengkapan ini termasuk RTU dan fasilitas transmisi radio untuk pengunaan SCADA.

Pada Pusat Listrik yang baru pekerjaan mencakup semua fasilitas Ruang Kontrol, RTU pada lokasi yang layak dan media komunikasi antara peralatan ini dan Ruang Kontrol. Pada Pusat Lisrik yang ada pekerjaan mencakup fasilitas komunikasi dan SCADA yang berkaitan perluasan proyek dan perubahan – perubahan dan tambahan yang sesuai terhadap Ruang Kontrol.